Minggu, 28 April 2013

Software


1                    Video Steaming
1.1              Pengertian video streaming
Streaming adalah sebuah teknologi untuk memaninkan file video atau audio secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin server (web server). Dengan kata lain, file video ataupun audio yang terletak dalam sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada UE sesaat setelah ada permintaan dari user, sehingga proses running aplikasi yang didownload berupa waktu yang lama dapat dihindari tanpa harus melakukan proses penyimpanan terlebih dahulu. Saat file video atau audio di stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data video - audio tersebut akan bulai di download ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file videoaudio dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses download file, sehingga proses streaming tetap berlangsung.
1.2        Bebrapa hal yang berkaitan dengan video streaming.
a.      Media server
Media server. digunakan untuk mendistribusikan on-demand atau webcast suatu konten ke klien. Juga bertanggung  jawab untuk mencatat semua aktivitas streaming, yang nantinya digunakan untuk  billing dan statistik.
b.      Multimedia  streaming
Streaming multimedia adalah suatu teknologi yang mampu mengirimkan file audio dan video digital secara realtime pada jaringan computer.
c.       Video On Demand
Video on Demand adalah sebuah istilah penyajian video yang bisa diakses  secara online melalui jaringan  internet atau intranet, dimana pemirsa bisa melihat kapan pun sepuasnya dan berulang ulang tanpa harus terikat waktu dan tempat. Video bisa disajikan langsung secara streaming atau didownload. 
1.2              Kendala-kendala yang dapat terjadi dalam melakukan streaming multimedia 
a.       Bandwidth : Bandwidth sangat berpengaruh terhadap kualitas presentasi suatu data stream. Di samping kondisi jaringan  juga mempengaruhi bandwidth, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran data  stream harus sesuai dengan kapasitas bandwidth jaringan. Untuk mengatasinya digunakan kompresi data dan penggunaan buffer.
b.      Sinkronisasi dan delay : Agar media yang berbeda sampai dan dipresentasikan pada user seperti aslinya, maka media  tersebut harus tersinkronisasikan sesuai dengan timeline presentasi tersebut  dan delay seminimal mungkin. Adanya kerugian sinkronisasi dan delay dapat disebabkan oleh  kondisi jaringan yang buruk, sehingga mengakibatkan timeline presentasi menjadi kacau.
2                    VoIP
2.1              Pengertian VoIP
VoIP (Voice over Internet Protocol ) adalah suatu mekanisme teknologi yang memungkinkan terjadinya percakapan (voice) baik jarak jauh maupun dekat, dengan memanfaatkan internet.
2.2              Pemanfaatan Teknologi VoIP
Kelas On-line merupakan bentuk pembelajaran yang dipergunakan di kelas, di mana proses belajar mengajar yang terjadi secara On-line yang terhubung secara real time dengan menggunakan jaringan internet. Penyediaan fasilitas untuk proses pembelajaran secara On-line dengan memanfaatkan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP), yaitu dengan cara dapat berkomunikasi suara jarak jauh dengan lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan atau biasanya yang lebih dikenal dengan sebutan tele-conference.
Audio conference dalam kelas On-line yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembicaraan atau diskusi jarak jauh secara bersamaan antara pelajar dengan pengajarnya, mengenai suatu masalah atau bahan pelajaran melalui jaringan internet. Media perantara yang dipergunakan untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sesama pengguna yaitu dengan menggunakan alamat website tertentu. Halaman website dibuat semenarik mungkin, mudah dingat serta mudah dipergunakan, sedangkan server VoIP digunakan untuk mendukung audio conference sehingga dapat berjalan secara maksimal dengan melakukan pemilihan codec serta konfigurasi softphone yang sesuai dengan keadaan jaringan internet.
2.3              Keuntungan VoIP
a.       Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
b.      Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
c.       Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
d.      Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
e.       Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
f.       Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset.

2.4              Kelemahan dari VoIP
a.      Kualitas suara tidak sejernih jaringan PSTN. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih – bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
b.      Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
c.       Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
d.      Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
e.       Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
f.       Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
3.                  Encoder
3.1              Pengertian Encoder
Sebuah rangkaian Encoder menterjemahkan keaktifan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Rangkaian encoder merupakan aplikasi dari gerbang or.
3.2              Rangkaian Encoder
Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya. Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2n saluran input. Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.
            Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka
outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini, kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder. Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi.

4.                  MPEG-2 dan MPEG-4
MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video, yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818. MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten melalui MPEG Licensing Association.
MPEG-4, diperkenalkan pada akhir 1998, adalah sebuah nama dari sebuah grup koding standar audio dan video dan teknologi yang berhubungan yang disetujui oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar MPEG-4 adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, dan televisi broadcast.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2 dan standar berhubungan lainnya, menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan 3D, file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format video yang besar,seperti .avi atau .vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompres file ketika menyimpan video,lalu ketika video tersebut diputar,codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini,jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran kompresi file yang maksimal.

Referensi :
http://nurmanto.com/pengertian-video-streaming/  (Kamis, 25 April 2013 / 19.00 WIB )
http://donupermana.wordpress.com/makalah/voip/  (Kamis, 25 April 2013 / 19.20 WIB )
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/VoIP:_Dasar_Hukum_Internet_Telepon  (Kamis, 25 April 2013 / 19.20 WIB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar