Minggu, 02 Juni 2013

Network Security



1.1       Pengertian
Masalah Network Security sebenarnya timbul dari konektivitas jaringan komputer lokal yang kita miliki dengan wide area network (seperti internet). Selama jaringan lokal komputer kita tidak terhubung kepada wide area network, masalah Network Security tidak begitu penting. Tetapi hal ini bukan berarti bahwa bergabung dengan wide area network adalah suatu hal yang menakutkan dan penuh bahaya. Network Security hanyalah menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul dari konektivitas jaringan komputer lokal kita dengan wide area network.

1.2.1    Resiko
Dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan komputer lokal  yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal lokal ke wide area network. Secara umum, akses-akses yang diinginkan penyusup adalah :

·         Read Access                : Mampu mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.
·         Write Access               : Mampu melakukan proses menulis atau menghancurkan    
                             data  pada sistem tersebut.
·         Denial of Services      : Menutup penggunaan utilitas-utilitas jaringan normal  dengan

                                      cara menghabiskan jatah CPU, bandwith maupun memory.

1.2.2    Ancaman
Dalam hal ini, ancaman berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses ilegal terhadap jaringan komputer yang dimiliki seolah-seolah ia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan komputer. Dalam hal ini ada beberapa aspek ancaman terhadap keamanan data dalam Internet, yaitu :
·         Interruption, merupakan ancaman terhadap availability, yaitu: data dan  informasi yang berada dalam sistem komputer dirusak atau dibuang, sehingga menjadi tidak ada dan tidak berguna, contohnya harddisk yang dirusak, memotong line komunikasi dan lain-lain.
·         Interception, merupakan ancaman terhadap secrey, yaitu: orang yang tidak berhak berhasil mendapatkan akses informasi dari dalam sistem komputer, contohnya dengan menyadap data yang melalui jaringan public (wiretapping) atau menyalin secara tidak sah file atau program.
·         Modification, merupakan ancaman terhadap integritas, yaitu: orang yang tidak berhak tidak hanya berhasil mendapatkan akses informasi dari dalam  sistem komputer, melainkan juga dapat melakukan perubahan terhadap  informasi, contohnya adalah merubah program dan lain-lain.
·     Fabrication, merupakan ancaman terhadap integritas, yaitu orang yang tidak berhak meniru atau memalsukan suatu objek ke dalam sistem, contohnya adalan dengan menambahkan suatu record ke dalam file.

1.2.3    Kerapuhan Sistem Keamanan Internet
Kerapuhan sistem lebih memiliki arti seberapa jauh pengamanan yang bisa diterapkan kepada jaringan yang dimiliki dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses ilegal terhadap jaringan komputer tersebut dan kemungkinan orang-orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan.

Sumber :

IP Address



1.1       Pengertian
IP address (Internet Protocol Address) adalah suatu identitas numerik yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:
   a.      Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam jaringan komputer berlaku hal yang sama.
   b.      Sebagai alamat lokasi jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
IP address menggunakan bilangan 32 bit. Sistem ini dikenal dengan nama Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu mengidentifikasi banyak anggota jaringan.
1.2       Format IP Address
Pengalamatan IP address menggunakan bilangan biner. Akan tetapi, agar lebih mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, IP address ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik. Format penulisan ini disebut dotted-decimal notation. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (delapan bit) alamat IP.
1.3       Kelas IP address
Oleh para administrator jaringan, IP address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, namun memiliki anggota sedikit.

1.4       Network ID dan Host ID
Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu network ID dan host ID. Network ID adalah bagian dari IP address yang menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation, server, router, dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.
Contoh pengalokasian IP address adalah sebagai berikut. Akan dibuat sebuah jaringan yang menghubungkan tiga buah komputer. Langkah yang dilakukan adalah menentukan network ID dan host ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus memiliki network ID yang sama.
Dengan begitu, sebagai contoh pemberian network ID untuk jaringan tersebut adalah 192.168.1.xxx. Host ID digunakan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Setiap antarmuka jaringan harus memiliki host ID yang unik. Misalnya, 192.168.1.1, 192.168.1.2, dan 192.168.1.3

1.5       Subnetting
Subnetting adalah pemecahan jaringan yang diidentifikasi oleh IP address menjadi sebuah jaringan yang lebih kecil yang disebut sebagai subnet. Dengan kata lain, subnet adalah sebuah jaringan lokal di dalam jaringan lokal.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan sebuah organisasi jaringan memerlukan lebih dari satu jaringan. Di antaranya, perbedaan teknologi tiap komputer atau alat, keterbatasan teknologi di beberapa terminal, keamanan data, dan hubungan point-to-point.
Subnet mask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID serta menunjukkan letak suatu host, apakah berada pada jaringan lokal (subnet tersebut) atau jaringan di luar (subnet tersebut).


Sumber :

Layer Physical



1.1       Pengertian
Layer physical adalah layer paling bawah dari layer-layer model OSI. Ia berisi standard-standard untuk Menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya. Karakteristik dari lapisan Physical layer adalah yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik. Layer physical mempunyai peran-peran sebagai berikut :
  •      Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
  •      Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan.
  •      Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
  •      Synchronisasi transmisi sinyal
  •      Deteksi error selama transmisi
Pada layer fisik, komputer mengirimkan stream bit-2 lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-2 electric ini meliputi:
  •      Jenis sinyal (analog atau digital)
  •      Level tegangan
  •      Identifikasi bit
  •      Synchronisasi bit
1.2       Standard media transmisi
Protocol pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi-spesifikasi berikut:
  •      Konektor-konektor fisik
  •      Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
  •      Kecepatan data transfer
  •      Jarak transmisi maksimum
1.3       Media transmisi data
media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Karakteristik media transmisi ini bergantung pada:
  •      Jenis alat elektronika
  •      Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
  •      Tingkat keefektifan dalam pengiriman data
  •      Ukuran data yang dikirimkan
  •      Media Magnetik
  •      Kabel Twister Pair


Minggu, 28 April 2013

Software


1                    Video Steaming
1.1              Pengertian video streaming
Streaming adalah sebuah teknologi untuk memaninkan file video atau audio secara langsung ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin server (web server). Dengan kata lain, file video ataupun audio yang terletak dalam sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada UE sesaat setelah ada permintaan dari user, sehingga proses running aplikasi yang didownload berupa waktu yang lama dapat dihindari tanpa harus melakukan proses penyimpanan terlebih dahulu. Saat file video atau audio di stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data video - audio tersebut akan bulai di download ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file videoaudio dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses download file, sehingga proses streaming tetap berlangsung.
1.2        Bebrapa hal yang berkaitan dengan video streaming.
a.      Media server
Media server. digunakan untuk mendistribusikan on-demand atau webcast suatu konten ke klien. Juga bertanggung  jawab untuk mencatat semua aktivitas streaming, yang nantinya digunakan untuk  billing dan statistik.
b.      Multimedia  streaming
Streaming multimedia adalah suatu teknologi yang mampu mengirimkan file audio dan video digital secara realtime pada jaringan computer.
c.       Video On Demand
Video on Demand adalah sebuah istilah penyajian video yang bisa diakses  secara online melalui jaringan  internet atau intranet, dimana pemirsa bisa melihat kapan pun sepuasnya dan berulang ulang tanpa harus terikat waktu dan tempat. Video bisa disajikan langsung secara streaming atau didownload. 
1.2              Kendala-kendala yang dapat terjadi dalam melakukan streaming multimedia 
a.       Bandwidth : Bandwidth sangat berpengaruh terhadap kualitas presentasi suatu data stream. Di samping kondisi jaringan  juga mempengaruhi bandwidth, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran data  stream harus sesuai dengan kapasitas bandwidth jaringan. Untuk mengatasinya digunakan kompresi data dan penggunaan buffer.
b.      Sinkronisasi dan delay : Agar media yang berbeda sampai dan dipresentasikan pada user seperti aslinya, maka media  tersebut harus tersinkronisasikan sesuai dengan timeline presentasi tersebut  dan delay seminimal mungkin. Adanya kerugian sinkronisasi dan delay dapat disebabkan oleh  kondisi jaringan yang buruk, sehingga mengakibatkan timeline presentasi menjadi kacau.
2                    VoIP
2.1              Pengertian VoIP
VoIP (Voice over Internet Protocol ) adalah suatu mekanisme teknologi yang memungkinkan terjadinya percakapan (voice) baik jarak jauh maupun dekat, dengan memanfaatkan internet.
2.2              Pemanfaatan Teknologi VoIP
Kelas On-line merupakan bentuk pembelajaran yang dipergunakan di kelas, di mana proses belajar mengajar yang terjadi secara On-line yang terhubung secara real time dengan menggunakan jaringan internet. Penyediaan fasilitas untuk proses pembelajaran secara On-line dengan memanfaatkan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP), yaitu dengan cara dapat berkomunikasi suara jarak jauh dengan lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan atau biasanya yang lebih dikenal dengan sebutan tele-conference.
Audio conference dalam kelas On-line yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembicaraan atau diskusi jarak jauh secara bersamaan antara pelajar dengan pengajarnya, mengenai suatu masalah atau bahan pelajaran melalui jaringan internet. Media perantara yang dipergunakan untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sesama pengguna yaitu dengan menggunakan alamat website tertentu. Halaman website dibuat semenarik mungkin, mudah dingat serta mudah dipergunakan, sedangkan server VoIP digunakan untuk mendukung audio conference sehingga dapat berjalan secara maksimal dengan melakukan pemilihan codec serta konfigurasi softphone yang sesuai dengan keadaan jaringan internet.
2.3              Keuntungan VoIP
a.       Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
b.      Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara.
c.       Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
d.      Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa
e.       Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
f.       Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset.

2.4              Kelemahan dari VoIP
a.      Kualitas suara tidak sejernih jaringan PSTN. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan jernih – bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
b.      Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
c.       Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
d.      Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
e.       Jika memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
f.       Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
3.                  Encoder
3.1              Pengertian Encoder
Sebuah rangkaian Encoder menterjemahkan keaktifan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit. Rangkaian encoder merupakan aplikasi dari gerbang or.
3.2              Rangkaian Encoder
Encoder merupakan rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya. Pada umumnya encoder menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit. Encoder n bit memiliki 2n saluran input. Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22 saluran input.
            Apabila salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka
outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini, kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder. Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi.

4.                  MPEG-2 dan MPEG-4
MPEG-2 adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video, yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC 13818. MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal broadcast, termasuk satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2 dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten melalui MPEG Licensing Association.
MPEG-4, diperkenalkan pada akhir 1998, adalah sebuah nama dari sebuah grup koding standar audio dan video dan teknologi yang berhubungan yang disetujui oleh Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar MPEG-4 adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, dan televisi broadcast.
MPEG-4 menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2 dan standar berhubungan lainnya, menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan 3D, file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk memampatkan format video yang besar,seperti .avi atau .vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah mengompres file ketika menyimpan video,lalu ketika video tersebut diputar,codec MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini,jadi tingkat penurunan kualitas video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran kompresi file yang maksimal.

Referensi :
http://nurmanto.com/pengertian-video-streaming/  (Kamis, 25 April 2013 / 19.00 WIB )
http://donupermana.wordpress.com/makalah/voip/  (Kamis, 25 April 2013 / 19.20 WIB )
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/VoIP:_Dasar_Hukum_Internet_Telepon  (Kamis, 25 April 2013 / 19.20 WIB )