1
Video
Steaming
1.1
Pengertian video streaming
Streaming
adalah sebuah teknologi untuk memaninkan file video atau audio secara langsung
ataupun dengan pre-recorder dari sebuah mesin server (web server). Dengan kata
lain, file video ataupun audio yang terletak dalam sebuah server dapat secara
langsung dijalankan pada UE sesaat setelah ada permintaan dari user, sehingga
proses running aplikasi yang didownload berupa waktu yang lama dapat dihindari
tanpa harus melakukan proses penyimpanan terlebih dahulu. Saat file video atau
audio di stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data
video - audio tersebut akan bulai di download ke dalam buffer yang telah
terbentuk pada mesin client. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi
penuh dan secara otomatis file videoaudio dijalankan oleh sistem. Sistem akan
membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses download file,
sehingga proses streaming tetap berlangsung.
1.2 Bebrapa
hal yang berkaitan dengan video streaming.
a.
Media
server
Media
server. digunakan untuk mendistribusikan on-demand atau webcast suatu konten ke
klien. Juga bertanggung jawab untuk
mencatat semua aktivitas streaming, yang nantinya digunakan untuk billing dan statistik.
b.
Multimedia streaming
Streaming multimedia adalah
suatu teknologi yang mampu mengirimkan file audio dan video digital secara
realtime pada jaringan computer.
c.
Video
On Demand
Video on Demand adalah
sebuah istilah penyajian video yang bisa diakses secara online melalui jaringan internet atau intranet, dimana pemirsa bisa
melihat kapan pun sepuasnya dan berulang ulang tanpa harus terikat waktu dan
tempat. Video bisa disajikan langsung secara streaming atau didownload.
1.2
Kendala-kendala
yang dapat terjadi dalam melakukan streaming multimedia
a. Bandwidth
: Bandwidth sangat berpengaruh terhadap kualitas presentasi suatu data stream.
Di samping kondisi jaringan juga
mempengaruhi bandwidth, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran data stream harus sesuai dengan kapasitas
bandwidth jaringan. Untuk mengatasinya digunakan kompresi data dan penggunaan
buffer.
b. Sinkronisasi
dan delay : Agar media yang berbeda sampai dan dipresentasikan pada user
seperti aslinya, maka media tersebut
harus tersinkronisasikan sesuai dengan timeline presentasi tersebut dan delay seminimal mungkin. Adanya kerugian
sinkronisasi dan delay dapat disebabkan oleh
kondisi jaringan yang buruk, sehingga mengakibatkan timeline presentasi
menjadi kacau.
2
VoIP
2.1
Pengertian
VoIP
VoIP
(Voice over Internet Protocol ) adalah suatu mekanisme teknologi yang
memungkinkan terjadinya percakapan (voice) baik jarak jauh maupun dekat, dengan
memanfaatkan internet.
2.2
Pemanfaatan
Teknologi VoIP
Kelas On-line
merupakan bentuk pembelajaran yang dipergunakan di kelas, di mana proses
belajar mengajar yang terjadi secara On-line yang terhubung secara real time
dengan menggunakan jaringan internet. Penyediaan fasilitas untuk proses
pembelajaran secara On-line dengan memanfaatkan teknologi Voice over Internet
Protocol (VoIP), yaitu dengan cara dapat berkomunikasi suara jarak jauh dengan
lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan atau biasanya yang lebih
dikenal dengan sebutan tele-conference.
Audio conference dalam kelas
On-line yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembicaraan atau diskusi
jarak jauh secara bersamaan antara pelajar dengan pengajarnya, mengenai suatu
masalah atau bahan pelajaran melalui jaringan internet. Media perantara yang
dipergunakan untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan sesama pengguna
yaitu dengan menggunakan alamat website tertentu. Halaman website dibuat
semenarik mungkin, mudah dingat serta mudah dipergunakan, sedangkan server VoIP
digunakan untuk mendukung audio conference sehingga dapat berjalan secara
maksimal dengan melakukan pemilihan codec serta konfigurasi softphone yang
sesuai dengan keadaan jaringan internet.
2.3
Keuntungan VoIP
a. Biaya lebih rendah untuk sambungan
langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi
yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
b. Memanfaatkan infrastruktur jaringan
data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan sudah mempunyai
jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP
dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan
komunikasi suara.
c. Penggunaan bandwidth yang lebih
kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth
untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data
memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
d. Memungkinkan digabung dengan
jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan
VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor
bisa menggunakan pesawat telepon biasa
e. Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa
digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP
Rakyat.
f. Variasi penggunaan peralatan yang
ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset.
2.4
Kelemahan dari VoIP
a.
Kualitas
suara tidak sejernih jaringan PSTN. Merupakan efek dari kompresi suara dengan
bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan
PSTN konvensional. Namun jika koneksi internet yang digunakan adalah koneksi
internet pita-lebar / broadband seperti Telkom Speedy, maka kualitas suara akan
jernih – bahkan lebih jernih dari sambungan Telkom dan tidak terputus-putus.
b.
Ada
jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan,
membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP. Kecuali jika
menggunakan koneksi Broadband (lihat di poin atas).
c.
Regulasi
dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik
Telkom.
d.
Jika
belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
e.
Jika
memakai internet dan komputer di belakang NAT (Network Address Translation),
maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
f.
Tidak
pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
3.
Encoder
3.1
Pengertian
Encoder
Sebuah rangkaian Encoder menterjemahkan
keaktifan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner. Encoder terdiri
dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut diaktifkan
pada waktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit.
Rangkaian encoder merupakan aplikasi dari gerbang or.
3.2
Rangkaian
Encoder
Encoder merupakan
rangkaian kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada
pada inputnya menjadi kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke
biner atau disebut juga encoder 8 ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal
pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya. Pada umumnya
encoder menghasilkan kode 2-bit,
3-bit atau 4-bit.
Encoder n bit memiliki 2n saluran input. Sebagai contoh encoder 2 bit
memiliki 22 saluran input.
Apabila
salah satu dari ke-4 saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode
biner sesuai dengan salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input
diaktifkan/semua maka
outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk kondisi seperti ini, kita dapat
mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya hal ini dapat diatasi dengan
mengggunakan priority encoder.
Priority encoder adalah
rangkaian encoder yang memiliki
fungsi prioritas. Hal ini
berarti, jika dua atau lebih input sama dengan 1 pada saat yang sama, input
yang memiliki subscript number yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang
tinggi.
4.
MPEG-2
dan MPEG-4
MPEG-2
adalah penentuan untuk sekelompok koding dan kompresi untuk audio dan video,
yang disetujui oleh MPEG dan diterbitkan sebagai standar internasional ISO/IEC
13818. MPEG-2 biasanya digunakan untuk encode audio dan video untuk sinyal
broadcast, termasuk satelit broadcast langsung dan televisi kabel. MPEG-2
dengan beberapa modifikasi juga format coding yang digunakan dalam film DVD
komersial. Menggunakan MPEG2 perlu membayar biaya lisensi kepada pemegang paten
melalui MPEG Licensing Association.
MPEG-4,
diperkenalkan pada akhir 1998, adalah sebuah nama dari sebuah grup koding
standar audio dan video dan teknologi yang berhubungan yang disetujui oleh
Moving Picture Experts Group (MPEG) ISO/IEC. Kegunaan utama bagi standar MPEG-4
adalah internet (streaming media) dan CD, videophone, dan televisi broadcast.
MPEG-4
menyerap banyak fungsi dari MPEG-1 dan MPEG-2 dan standar berhubungan lainnya,
menambahkan fungsi baru seperti dukungan VRML (extended) untuk perenderan 3D,
file komposit berorientasi objek (termasuk audio, video, dan VRML), dukungan
spesifikasi-luar Manajemen Hak Cipta Digital dan banyak interaktivitas lainnya.
Format MPEG-4 sangat tepat untuk
memampatkan format video yang besar,seperti .avi atau .vob karena konsep dasar dari kompresi MPEG-4 adalah
mengompres file ketika menyimpan video,lalu ketika video tersebut diputar,codec
MPEG-4 akan mengembangkan lagi ukuran file ini,jadi tingkat penurunan kualitas
video maupun audio menjadi sangat minimal dengan ukuran kompresi file yang
maksimal.
Referensi :
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/VoIP:_Dasar_Hukum_Internet_Telepon (Kamis, 25 April 2013 / 19.20 WIB )