1.1 Pengertian
IP address
(Internet Protocol Address) adalah suatu identitas numerik yang
dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang
terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol
sebagai sarana komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yakni:
a. Sebagai alat identifikasi host
atau antarmuka pada jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti
nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut. dalam
jaringan komputer berlaku hal yang sama.
b. Sebagai alamat lokasi jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan seperti
alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan
pengiriman paket data, maka IP address memuat informasi keberadaannya. Ada rute
yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
IP address menggunakan bilangan 32
bit. Sistem ini dikenal dengan nama Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat
ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun
1995. Hal ini dikarenakan tingginya pertumbuhan jumlah komputer yang terkoneksi
ke internet. Maka dibutuhkan alamat yang lebih banyak yang mampu
mengidentifikasi banyak anggota jaringan.
1.2
Format
IP Address
Pengalamatan
IP address menggunakan bilangan biner. Akan tetapi, agar lebih mudah dibaca dan
ditulis oleh manusia, IP address ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang
masing-masing dipisahkan oleh titik. Format penulisan ini disebut dotted-decimal
notation. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet
(delapan bit) alamat IP.
1.3 Kelas IP address
Oleh para administrator jaringan, IP
address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaan pada
tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP kelas A dipakai oleh
sedikit jaringan, namun memiliki anggota sedikit.
1.4 Network
ID dan Host ID
Pembagian kelas-kelas IP address
didasarkan pada dua hal, yaitu network ID dan host ID. Network ID
adalah bagian dari IP address yang menunjukkan di jaringan mana komputer
tersebut berada sedangkan host ID menunjukkan workstation, server, router,
dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.
Contoh pengalokasian IP address adalah
sebagai berikut. Akan dibuat sebuah jaringan yang menghubungkan tiga buah
komputer. Langkah yang dilakukan adalah menentukan network ID dan host
ID. Network ID digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang
terletak pada jaringan yang sama. Semua host pada satu jaringan harus
memiliki network ID yang sama.
Dengan begitu, sebagai contoh pemberian network
ID untuk jaringan tersebut adalah 192.168.1.xxx. Host ID digunakan
untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Setiap antarmuka jaringan
harus memiliki host ID yang unik. Misalnya, 192.168.1.1, 192.168.1.2,
dan 192.168.1.3
1.5
Subnetting
Subnetting adalah pemecahan jaringan
yang diidentifikasi oleh IP address menjadi sebuah jaringan yang lebih
kecil yang disebut sebagai subnet. Dengan kata lain, subnet adalah
sebuah jaringan lokal di dalam jaringan lokal.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan
sebuah organisasi jaringan memerlukan lebih dari satu jaringan. Di antaranya,
perbedaan teknologi tiap komputer atau alat, keterbatasan teknologi di beberapa
terminal, keamanan data, dan hubungan point-to-point.
Subnet mask adalah
angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dan host ID serta
menunjukkan letak suatu host, apakah berada pada jaringan lokal (subnet
tersebut) atau jaringan di luar (subnet tersebut).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar